CIANJUR - miris, luapan selokan Cariu berimbas buruk pada lahan pertanian warga seluas 500m2, disekitar kampung Cariu Wetan RT.001 RW.003 - RT.002 RW.003 dan kampung Burangkeng RT.003 RW.001 desa Mangunkerta kecamatan Cugenang - Cianjur, sekitar pukul 15:00 Wib (20/2) kemarin.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari pemerintah desa (pemdes) Mangunkerta, mengiyakan bahwa lahan pesawaham seluas kurang lebih 500m2 tergerus banjir (19/2), selain itu juga terjadi jebolnya TPT saluran air jatun sepanjang 10 m - lebar 0.3 m - Tinggi 2 m dan tanah longsor.
Tidak ditemukan adanya korban jiwa dalam kejadian tersebut, sementara kerugian material masih dalam penghitungan pemerintah desa.
Adapun upaya yang dilakukan pemerintah desa, siaga banjir dengan melakukan gotong royong warga untuk mengevakuasi longsoran tanah, memperbaiki saluran air dan memperbaiki tebing yang longsor.
Ditemui sehari pasca meluapnya selokan Cariu, Mansyur salahsatu petani korban luapan air selokan mengatakan,"pare teh enggal keneh dirambet, dihareupken jang samperen panen yang akan datang, karena harga beras terus naik, melihat seperti ini mah saya hanya bisa pasrah, mudah-mudahan we, sing kagentosan deui,"ucap Mansyur (Red).
Korban meluapnya selokan Cariu hanya bisa pasrah atas kejadian itu, karena mereka juga menyadari bahwa, musibah bisa datang kapan saja dan bukan keinginan. Tidak hanya Mansyur, melainkan ada juga korban-korban gagal panen yang lain, dampak dari luapan tersebut.
Ira Rismayati, S.IP kepala desa Mangunkerta menuturkan,"Pemerintah desa, tokoh masyarakat dan warga bahu membahu bekerjasama mengevakuasi serta memperbaiki tebing yang longsor dan memperbaiki saluran air," tuturnya.
Masih dikatakannya, pihak pemerintah desa Mangunkerta, akan mengadakan penggalangan dana untuk memberi bantuan kepada yang terkena musibah banjir kemarin, pungkas Ira. (Sopie)
