Sukabumi, Jurnal News Site Kabupaten Sukabumi Jawa Barat merupakan kabupaten yang sedang berkembang dan maju. Terbukti dari banyaknya pembangunan infrastruktur, banyaknya pabrik industri dan yang lainnya. Selain dampak positif yang muncul tak luput pula dampak negatif juga muncul, seperti kemacetan yang lumrah menjadi pemandangan sehari-hari dibeberapa daerah.
Tidak bisa dipungkiri Kabupaten Sukabumi belum bisa melepaskan diri dari situasi kemacetan lalu lintas yang berkepanjangan. Banyak faktor penyebab kemacetan ini terjadi seperti bertambahnya jumlah penduduk lokal maupun para pendatang dari luar kabupaten Sukabumi (urbanisasi) sehingga banyaknya pengembangan lahan untuk pemukiman serta pengembangan lahan untuk infrastruktur fasum fasos dan pengembangan lahan untuk pabrik industri.
Sulitnya untuk pelebaran jalan lalu lintas sedangkan ledakan jumlah kendaraan pribadi, kendaraan umum, maupun kendaraan industri yang semakin hari semakin bertambah mengakibatkan parahnya kemacetan.
Adapun faktor pendukung kemacetan seperti kekacauan lalu lintas yang semrawut karna tidak adanya kesadaran pengguna jalan, jalanan yang rusak serta belubang, angkutan umum yang ngetem sembarangan serta ngetem berlama-lama, tidak adanya penataan para pedagang kaki lima, terminal tidak dipakai seperti fungsinya, adanya terminal bayangan, kurangnya rambu-rambu lalulintas, adanya pangkalan ojek di bahu jalan, pejalan kaki memakai bahu jalan, angkutan bongkar muat dipinggir jalan, parkiran yang tidak tertata, waktu masuk serta pulangnya karyawan pabrik, kurang berfungsinya para petugas yang mengatur lalu lintas serta faktor faktor yang lainnya.
Kemacetan ini sangat menimbulkan dampak negatif lesunya serta ruginya perekonomian, borosnya energi (Krisis Energi), lesunya dunia pariwisata, kerugian waktu, serta banyak kerugian yang lain yang sangat terasa sekali. Diharapkan adanya penanganan khusus dari pemerintah untuk menanggulangi kemacetan seperti penyediaan sarana transportasi umum yang layak guna menarik minat para pengguna jalan raya yang dulunya menggunakan kendaraan pribadi beralih ke kendaraan umum, menerapkan jam kerja dan jam pulang kerja yang berbeda hal ini memberikan kontribusi mengurangi macet, dipercepatnya pembangunan jalan tol bogor-ciawi-sukabumi (tol bocimi), mengoptimalkan pengangkutan logistik lewat jalur laut dan mempercepat pembangunan jalur ganda kereta bogor-sukabumi.
Alternatif-alternatif untuk mengurai kemacetan perlu segera dilakukan, diharapkan pembangunan jalan tol bocimi serta jalur doble track kereta segera cepat terealisasi guna menjadikan sukabumi sedikit terbebas dari kemacetan. Masyarakat berharap Pemerintah, Dishub, Polantas dapat mengimplementasikan Peraturan UndangUndang lalu lintas angkutan jalan secara konsekuwen, menambah jumlah personel pengatur lalu lintas, kendaraan besar apalagi sampai kendaraan bergandengan diharapkan tidak beroperasi di waktu jam sibuk kerja dan dituntut kinerja yang lainnya untuk menanggulangi kemacetan yang sering terjadi dikabupaten sukabumi. (Rep. A. Panji)