CIANJUR-jurnalnewssite.com Keprihatinan menimpa, M Enda Suryadi (7) seorang bocah pelajar SD yang sebelumnya tersengat listrik saat bermain, warga Kampung Kedung Hilir RT. 01 RW. 03, Desa Sukamanah Kecamatan Cugenang. Saat ini keluarganya sangat mendambakan bantuan dari Pemkab Cianjur melalui dinas terkait, khususnya pihak PLN, Kamis (21/6).
Pihak keluarganya menyebutkan, terhitung sudah dua hari dirawat di Pengobatan Alternatif H Solihin Tegal Panjang Sukalarang, Sukabumi, sebelumnya dirawat di RSUD Kabupaten Cianjur. Karena melihat kondisi tangan kanannya luka bakar hebat sehingga harus diamputasi.
Salah satu tokoh masyarakat Cianjur, Deni Sunarya (40) alias Mang Gawel mengatakan, bantuan diberikan oleh pihak PLN tidak seimbang dengan apa yang diderita atau kesedihyannya saat ini. Memang sebelumnya kejadian ada yang dateng ke RS dan memberikan sumbangan berupa uang sekitar Rp 1 juta.
"Nah, janjinya pihak PLN itu akan datang kembali dan akan memberikan bantuan lagi bila sudah sembuh. Artinya akan datang lagi membesuk. Tapi kenyataannya tidak ada hingga saat ini, uang senilai itu akan dikembalikan kembali, sebab tidak seimbang dengan apa dirasakannya saat ini," kata dia kepada awak media, kemarin.
Masih menurut Mang Gawel, bukannya apa-apa jelas ini seakan menyepelekan dengan uang segitu. Bukan minta uang atau apa hanya ingin pihak PLN bertanggung jawab sampai sembuh total, pasalnya kedua orangtuanya tidak mau tangan kanannya diamputasi.
"Ya, melihat masa depannya masih panjang. Apalagi masih banyak cita-cita dan harapan, pasti akan minder bila bermain dengan teman sebayanya. Saya selaku kuasa hukumnya meminta agar pihak PLN bisa bertanggung jawab dan pengobati sampai sembuh total alias gratis," ujarnya berharap ada kebijakan atau kepedulian dari pihak PLN.
Pihak keluarga korban, jelasnya berharap ingin dibiayai sampai sembuh kembali, dan ada pertanggung jawaban pihak PLN. Atau alangkah baiknya Pemkab Cianjur melalui dinas terkait bisa memfasilitasi untuk bisa membantu kepada keluarga mereka, karena kasihan juga ayahnya hanya sebagai kuli serabutan (kuli panggul,red), karena sudah jelas ini kan kecelakaan bukan unsur kesengajaan.
Hal lain, Enang Munajat (50) ayah Enda memaparkan, jujur saja penghasilan ekonominya jauh dari kecukupan. Hanya mengandalkan kerja kuli serabutan (kuli panggul,red), maka dari itu memerlukan bantuan. Kalau tangan kanannya harus harus diamputasi sebetulnya saya tidak setuju dan gak mau, apakah masih ada langkah terbaik atau mencari solusi gimana supaya bisa sembuh.
"Sangat sedih dan merasa prihatin, bukannya apa-apa mengingat masa depan anak saya masih panjang. Bukan uang yang diinginkan, tapi saya mau kesembuhan anak saya dijamin oleh pihak PLN, itu saja," pungkasnya nampak terlihat sedih meneteskan air mata.
Sementara ditemui terpisah, Manager PLN Rayon Kecamatan Cianjur (kota,red), Wawan mengatakan, tentunya bila ada pihak keluarga korban datang secara langsung baik-baik pihaknya akan jemput bola untuk membantu. Perlu diketahui, sebelumnya setelah kejadian itu langsung memberikan bantuan kepada keluarga.
"Artinya kan memperhatikan dan peduli tentunya, bahkan rencananya akan membesuk langsung bersama ke Pengobatan Alternatif H Solihin Tegal Panjang Sukalarang, Sukabumi. Kami tentunya akan tanggung jawab penuh dan membantu semua pengobatan akan ditanggung secara gratis," terangnya saat ditemui di meja kerjanya, kemarin.
Masih menurut Wawan, nanti akan dibicarakan melalui musyawarah dengan pimpinan. Karena, bagaiman pun kita punya atasan yang menentukan kebijakan semua itu. Mudah-mudahan semuanya bisa teratasi dan berjalan dengan lancar sesuai harapan.
"Jujur saja sangat peduli dan tentunya akan membantu sepenuhnya melalui gerakan sosial, walaupun itu memang bukan kesalahan dari pihak kami sepenuhnya, dan itu merupakan suatu musibah. Bahkan kita sudah menyumbang melalui bantuan dan peduli setelah ada kabar berita tersebut langsung turun ke lokasi kejadian," pungkasnya didampingi Humas PT PLN Cianjur, Hj Deetje M.(sn,)