Iklan

Iklan

Bubarkan PP INI ribuan calon notaris mengeluh

Jurnal News Site
Wednesday, July 25, 2018, July 25, 2018 WIB Last Updated 2018-07-26T05:50:01Z

Jakarta, Jurnal News.
Anggota Luar  Biasa Ikatan  Notaris  Indonesia (ALB  INI),  Suriyanto meminta  Ketua  Umum  Pengurus  Pusat  (PP)  INI,  Yualita  Widyadari  mundur  dari jabatannya menyusul  keluhan  calon-calon  notaris  yang  merasa  dipersulit  untuk menjadi  notaris.

Suriyanto  menuturkan,  saat  ini  ada  ribuan  calon  notaris  tamatan  S2 Magister  Kenotariatan dari  berbagai  universitas  se  Indonesia,  dalam  setahun belakangan  ini,  banyak  aturan-aturan  INI  yang  dinilainya  sangat  menyulitkan calon-calon notaris. 

Yang  tidak sesuai  dengan  undang  undang  jabatan  notaris  ( UUJN  )  nomr  2 tahun 2014 atas  perubahan no  30 tahun 2004 tentang  jabatan notaris,  Permenkumham  No  25 Tahun  2017 juga  menyusahkan calon notaris  , Suriyanto  yang  juga dikenal  sebagai  Ketua Umum  DPP  Persatuan Wartawan Republik  Indonesia  (PWRI)  sangat  menyayangkan persoalan  yang dihadapi  para  calon notaris  saat  ini.

Menurutnya,  kewenangan PP  INI  sudah melampaui  batas.  Ia mencontohkan,  setelah  mendapatkan  gelar  M.Kn,  para calon notaris  ini  harus  ikut  ujian  pra  ALB  untuk menjadi  Anggota  luar  biasa ikatan notaris  indonesia. "Ujian itu bayar  pakai  uang  setelah  itu daftar  menjadi  ALB  INI  bayar  Rp 2,5  juta,  setelah itu mereka  harus  mengambil  poin,  dulu setahun  yang  lalu aturan pertamanya  itu 30 poin tapi  sekarang sudah menjadi  18 poin  yang  didapatkan dari seminar-seminar  yang  diadakan PP  INI,"  ungkap  Kandidat  Doktor  Ilmu  Hukum Tata Negara Universitas  Jayabaya ini.

Suriyanto  melanjutkan,  biaya  untuk mengikuti  seminar-seminar  INI    agar mendapatkan  poin  juga  tidak murah.  Biasanya  dalam  kurun  waktu 6  bulan  sekali, PP  INI  mengadakan seminar  yang  disebut  upgrading,  untuk bisa  mengikuti uprgading,  per  orang  dikenakan biaya  yang  tak kurang  dari  Rp 2 juta  atau Rp 1,5 juta,  belum  lagi  para  calon notaris  harus  punya  ongkos  menginap  hotel  dan sebagainya  untuk bisa pergi  ke  seminar.

  Ia menjelaskan,  calon  notaris  yang mengikuti  seminar  yang  diadakan PP  INI  akan mendapatkan 6 poin dan harus mengikuti  dua  kali  uprgrading.  Belum  lagi  mengkuti  seminar  yang  diadakan Pengurus  Wilayah  (Pengwil)  INI  untuk meraih 4 poin dan  calon notaris  harus mengikuti  dua  kali  seminar,  selebihnya  para  calon notaris  juga  harus  mengikuti seminar  yang  diadakan Pengurus  Daerah (Pengda)  INI  harga nya bervariasi  juga dan  materi  nya  itu  itu  saja dan  orang  yang  beri  materi  itu  juga  orang  nya apakah persyaratan point  itu untuk menambah ilmu? Hal  ini  sudah terlalu mengada-ada  para  calon notaris  ini  bukan semua  dari kalangan  darah biru  atau  dengan  kata lain  banyak  uang,  hal  ini  yang  harus diperhatikan pemerintah,  bila  perlu  INI  dibubarkan saja  untuk apa ada sebuah
organisasi  profesional  yang  sudah  puluhan tahun  berdiri  kerjaannya  menindas para calon  notaris. "Artinya,  untuk mengambil  18 atau 30 poin itu perlu mengeluarkan anggaran puluhan juta,  ini  kan sangat  memberatkan,"  ujarnya.

Suriyanto  menambahkan,  selain  mengikuti  seminar  untuk mendapatkan poin,  calon notaris  juga  harus  mengikuti  magang  selama  4 semester  yang  terdiri dari  magang  pertama,  magang  ke  dua,  magang  ke  tiga,  magang  ke  empat  magang bersama,  sebagai  persyaratan untuk menjadi    untuk mengikuti  ujian pengangkatan notaris.

"Ini  semua  pakai  uang,  saya  perhitungkan ini  mau lebih dari  pada  50  juta dari  mulai  mengumpulkan point-point  hingga  magang  dan magang  bersama yang gak  jelas  manfaatnya  itu,  yang  saya sayangkan  kenapa dipersulit?  bagaimana keadaan  orang-orang  yang  tidak  mempunyai  biaya  dengan sekolah pas-pasan ingin menggali  ilmu kenotariatan dan ingin menjadi  seorang  notaris,"  keluhnya.

Suriyanto  juga  menyinggung  penjelasan  dari  Plt.  Dirjen Administrasi Hukum  Umum  (AHU)  Kemenkumham,  saya  lupa  namanya  yang  jelas  itu  dirjen ikut  dan bicara  di  upgrading  yang  diadakan di  solo  bulan Februari  tahun  ini,  yang mengatakan  bahwa seminar-seminar  tersebut    diadakan untuk menambah keilmuan  seorang  calon  notaris,  supaya para notaris  tidak  bermasalah,  ini pendapat  yang  gak jelas  dan tidak berkualiatas  sebagai  pejabat,  pendapat  itukan harus  disesuaikan dengan keadaan  yang  nyata  bukan fiksi  menurutnya.

"Ini  saya rasa tidak  signifikan,  karena apa?  Seminar  itu sudah saya  ikuti lebih dari  30  poin,  habis  uang  saya  puluhan juta,  tapi  tidak ada  apa-apanya,  materi itu-itu  saja,  kita juga baca,  tidak  usah  pakai  seminar  bisa,  dan  setelah  ikut  seminar itu,  ikut  ujian magang  bersama,  itu  semua  butuh uang,  bagaimana  dengan calon notaris  yang  tidak punya  uang. 

Yang  sangat  harus  di  kritisi  ini  adalah apa kewenangannya  PP  INI  sehingga  bisa  membuat  peraturan  yang  sangat  sulit," katanya. Suriyanto  yang  menamatkan Magister  Kenotariatan di  tahun 2017 ini  juga meminta  kepada  Presiden  Joko  Widodo  untuk memprehatikan  ribuan  calon notaris  yang  sekarang  ini  sudah mengeluh  denggan aturan-aturan  yang  di  buat  PP INI. "Ribuan notaris  sangat  mendukung  Bapak Jokowi  untuk dua  periode,  dan saya  mengimbau  Bapak Yasonna  Laoly  selaku Menkumham  yang  di  angkat  oleh Presiden  harus  sangat  memperhatikan  masalah  pengangkatan  calon  notaris  ini, kalau saya  rasa  ini  sudah seperti  ada  penindasan dalam  dunia  pendidikan unutk bekerja menjadi  kaum  professional. 

Padahal  setelah  jadi  notaris  ini  kita membayar    ke  pemerintah,  notaris  ini  tidak  di  gaji  oleh  pemerintah.  Saya minta kepada  Pak Presiden dan Pak Menkumham  agar  disikapi  kewenangan  ini  yang sudah terlalu melebar,  bila  perlu PP  INI  dibubarkan saja,"  harapnya.(asep ridwan)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Bubarkan PP INI ribuan calon notaris mengeluh

Terkini

Iklan