Sukabumi,Jurnal News Site.
Sangat riskan berdampingan dengan saluran PLTA Ubrug yang melintasi desa Tenjojaya, itulah kata-kata yang sering diungkapkan warga sekitar saluran PLTA Ubrug, dimana posisi rumahnya berdekatan sekali dengan saluran air PLTA Ubrug dengan kedalaman mencapai kurang lebih 4 meter.
Saluran PLTA cukup lebar dan sangat dalam ini membentang di wilayah RT. 001 RW. 010 desa Tenjojaya Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi. bukan tanpa alasan kekhawatiran warga Tenjojaya, pasalnya saluran PLTA Ubrug ini membentang tanpa adanya pagar pengaman (11/05/20).
Menurut Jamaludin yang menjabat sebagai Kepala Desa Tenjojaya mengungkapkan keluh kesahnya terkait saluran PLTA Ubrug, menurutnya tanpa adanya pagar pengaman dikhawatirkan akan terjadinya musibah yang tidak diinginkan. Kades Tenjojaya menuturkan dulu pernah ada kejadian hingga menewaskan seorang bocah yang tenggelam di saluran PLTA Ubrug akibat tidak adanya pagar pengaman.
Berdasarkan ajuan dan kekhawatiran warga sekitar Kepala Desa Tenjojaya pernah melayangkan surat permohonan pembangunan pagar pengaman saluran PLTA Ubrug kepada PT. Indonesia Power UP Saguling pada tanggal 27 Januari 2020, hingga sampai saat ini belum ada pembangunan atau respon dari pihak Indonesia Power UP Saguling.
"Warga sekitar yang lokasi rumahnya sangat berdekatan sekali dengan saluran air PLTA Ubrug sangat khawatir kalau tidak ada pagar pengaman, karena tempat tersebut selain berdekatan dengan rumah warga lokasi saluran air PLTA tersebut berdekatan dengan sekolah Diniyah dan mesjid Jami At-Taqwa, sehingga anak anak sekolah dan warga banyak melakukan aktivitas di sekitar lokasi saluran tersebut" ungkap Kepala Desa Tenjojaya kepada para awak media.
Warga dan Pihak Desa Tenjojaya berharap pihak PT. Indonesia Power UP Saguling dapat segera membangun pagar pengaman yang memadai dan menutup kembali saluran yang berada disekitar Masjid Jami demi keamanan dan kenyamanan warga desa tenjojaya.
Liputan
Panji
