Cianjur, - Penandatanganan surat pernyataan kesanggupan yang dilakuklan oleh seluruh anggota DPRD Cianjur pada hari Selasa 7 Feb 2023 kemarin, memberi semangat tersendiri bagi korban terdampak gempa Cianjur, khusus bagi masyarakat Cugenang.
Dengan adanya penandatangan kesanggupan itu paling tidak ada tempat berkeluh kesah warga yang selama ini bingung harus mengadu kemana dan siapa. Nah, maka dari itulah pihak DPRD Cianjur jangan sampai patahkan semangat dan asa warga korban gempa ini menjadi pupus apabila tidak bisa merealisasikan apa yang telah mereka sanggupi tersebut.
Hal itu diutarakan salah seorang perwakilan masyarakat korban gempa di Kecamatan Cugenang, Bayu Maulana Pamungkas, supaya jangan sampai semangat dan asa masyarakat korban gempa ini berubah 180 derajat jika penandatanganan kesanggupan ini hanya dianggap sebagai ceremonial belaka.
Kepada wartawan H Bayu Maulana Pamungkas, dari sembilan point yang telah ditandatangani DPRD Cianjur, terdapat lima point yang kami pantau serius dalam pelaksanaannya, yaitu apakah benar DPRD telah membuat pengaduan masyarakat.
"Terus terang saja pengaduan yang telah dijanjikan oleh Pemda Cianjur beberapa hari yang lalu sampai saat ini belum terealsiasi dengan baik. Artinya masyarakat korban gempa perlu ada tempat pengaduan alternatif dan menurut kami DPRD adalah lembaga yang tepat sebagai tempat mengadu masyarakat sebagai wakil rakyat, " kata Bayu saat ditemui dilokasi pengungsian Jumat 10 Feb 2023.
Bayu melanjutkan, yang tidak kalah penting adalah apakah DPRD sudah membentuk Tim Khusus atau Panitia Kerja untuk melakukan komunikasi secara langsung maupun tidak langsung dengan Presiden ataupun lembaga lainnya, agar sistem termin pada realisasi stimulan untuk rumah rusak ini ditinjau ulang oleh Kepala BNPB, terutama untuk yang rusak ringan dan rusak sedang.
"Kami sangat menginginkan agar pencairan bantuan stimulan ini dilakukan satu termin saja, artinya langsung 100 persen dan ini sengaja kami usulkan supaya percepatan rehabilitasi dan rekontruksi rumah-rumah warga yang rusak terdampak gempa di Cianjur ini bisa cepat selesai, ” tegasnya.
Kedepan sambung Bayu, pihaknya juga akan pantau terus tentang pelaksanaan pemanggilan pihak eksekutif oleh DPRD terkait dana donasi untuk korban gempa yang dititipkan ke Pemda Cianjur. Sebab sampai saat ini malah semakin simpang siur.
"Berapa sebenarnya jumlah donasi yang masuk, karena informasi yang kami dapat ada yang mengatakan 35 miliyar lebih dan ada juga yang menyampaikan 61 miliyar lebih. Bahkan ketika kami audiensi, pihak Badan Pendapatan Daerah (BPD), ketika menyampaikan sisa donasi itu tinggal 16 miliyar lebih, ini perlu kejelasan. Karena dana tersebut adalah hak kami sebagai warga terdampak gempa dan mereka mendonasikan itu untuk korban gempa,” papar pria yang kerap dipanggil BMP ini.
Tak berhenti sampai disitu saja, atas nama nama warga terdampak Bayu menginginkan kejelasan kapan Dana Huntara itu akan dibagikan, karena informasi yang kami terima dana tunggu hunian sebesar Rp.500 ribu perbulan selama tiga bulan, katanya sudah masuk ke rekening BPBD, kendalanya dimana ada apa sehingga sampai saat ini belum juga dibagikan.
“Jika sudah ada di rekening BPBD, kenapa mereka tahan. Apa kendalanya dan untuk apa dana hak korban gempa itu mereka tahan, terus terang kami sangat tidak memahaminya,” tanyanya dengan penuh heran.
Terakhir Bayu menyampaikan, yang patut diingat oleh temen - temen DPRD, bahwa pada salah satu kesanggupannya mereka akan menyampaikan perkembangan atau progres kesanggupan ini kepada masyarakat atau perwakilannya dalam bentuk Press Realease dan komunikasi langsung.
"Tapi pada kenyataannya sampai saat ini, kami tidak pernah mendapatkan informasi itu. Apakah ini salah satu pertanda bahwa DPRD tidak siap dalam merealisasikan janjinya, " cetusnya.
Disinggung bagaimana jika DPRD tidak menepati kesanggupannya, Bayu menjawab, yang jelas kami sudah siap dengan skenario kedepan, manakala pernyataan kesanggupan DPRD ini tidak dilaksankaan.
“Kami mohon, jangan mengusik orang yang sedang terguncang bhatinnya, karena bisa bertindak lepas di luar nalar dan kesadaran. Itu saja,” jawabnya menutup wawancara dengan wartawan.