Jakarta – Dewan Pakar DPP Persatuan Wartawan Republik Indonesia, Prof. Dr. Putu Boy Arsa, membantah keras dirinya meminta sumbangan kepada Camat dan Kades di Wilayah Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Barat.
Prof Arsa menegaskan, dirinya sama sekali tidak tahu menahu persoalan tersebut, dan baru tahu setelah viral pemberitaan dirinya meminta sumbangan untuk keperluan pulang kampung.
“ Saya tidak pernah memanfaatkan jabatan, baik di organisasi PWRI maupun organisasi profesi lainnya. Perlu saya luruskan, beberapa waktu lalu WhatsApp saya sempat dihack oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab, dan telah mencemarkan nama baik saya, dengan meminta minta sumbangan kepada Camat dan Kades di wilayah Kapuas, Kalimantan Tengah. Sungguh hina sekali perbuatan yang tidak terpuji itu,” kata Putu Boy Arsa kepada awak media, Minggu, 9 Juli 2023.
“ Terhadap informasi tersebut, dengan tegas saya sampaikan, bahwa saya tidak pernah meminta bantuan berupa apapun dan kepada siapapun dengan menggunakan KTA PWRI, sekedar informasi isi HP saya pernah di hack oleh hackersper kemungkinan ini ulah perbuatan hackers,” ungkapnya.
Prof Arsa menambahkan, setelah dicek oleh Tim IT, pihaknya menemukan bukti bahwa nomor WA yang dipergunakan untuk meminta sumbangan tersebut milik Saudara Ahmadi.
Terkait kasus pencemaran nama baik ini, kata Prof Arsa sudah berkoordinasi dengan Tim Pengacaranya, untuk membuat laporan pencemaran nama baik.
“ Kami telah berkoordinasi dengan Tim Pengacara saya untuk melaporkan kasus ini, karena sudah merusak nama baik saya secara pribadi dan nama baik organisasi PWRI,” pungkasnya.
[dul/red]