Jurnalnewssite, Sampit -Mewakili Bupati kotim H.Wiyono, menghadiri peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Acara yang berlangsung pada minggu (2/02/2025) ini digelar di Masjid Agung Al-Falah jalan A Yani Sampit.
Kegiatan tersebut dihadiri juga Angota DPRD Kabupaten kotawaringin timur, Kapolres Kotim, kepala kantor kementerian Agama kotim, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), pengurus NU, tokoh agama, serta ratusan jamaah.
Dalam perayaannya, Wiyono mewakili Bupati Kotim menyampaikan apresiasi terhadap peran NU yang selama ini konsisten menjaga persatuan, mengembangkan pendidikan Islam, serta meneguhkan nilai-nilai persahabatan.
“NU telah berusia lebih dari satu abad, dan kiprahnya dalam menjaga keislaman serta kebangsaan di Indonesia tidak diragukan lagi. Melalui peringatan ini, mari kita tingkatkan semangat kebersamaan dan meneladani ajaran Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya
Selain menjadi ajang silaturahmi, peringatan Isra Mi’raj juga menjadi momen refleksi bagi umat Islam dalam memahami perjalanan spiritual Rasulullah SAW yang menerima perintah shalat lima waktu,"terang wiyono
Dalam tausiyahnya, KH Zulfa Mustofa wakil ketua umum PBNU menyampaikan "Pentingnya meneladani akhlak Rasulullah serta menjaga ukhuwah Islamiyah di tengah dinamika kehidupan modern.
Isra Mi'raj dan hari lahir NU mengajarkan kepada kita bahwa hidup harus moderat, seimbang dan toleran, karena Isra Mi'raj adalah simbol kehidupan manusia yang baru bisa dikatakan hamba Allah setelah melakukan 2 perjalanan yaitu perjalanan bumi dan perjalanan langit
Perjalanan bumi yang dilakukan Rasulullah adalah perjalanan dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Palestina, sementara Mi'raj adalah perjalanan langit
Firman Allah dalam Al Qur'an surat al-Isra' ayat 1 yang artinya: Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari al-Masjidil Haram ke al-Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Penjelasan detailnya perjalanan peristiwa Isra Mi'raj ada dalam kitab Shahih Bukhari, lebih detail lagi dalam kitab Isratul Mi'raj yang ditulis oleh Syeikh Nawawi Al-Bantani
Terpantau, acara - tersebut berlangsung khidmat dan diakhiri dengan doa bersama, sebagai bentuk harapan agar nilai-nilai Islam terus menjadi pedoman dalam kehidupan bermasyarakat.(Ariyanto)